MAMA
Deras hujan di pagi ini seketika membawa angan ku melayang menuju masa sebelum aku hadir dan ada disisi mu. Pemikiran yang tiba – tiba itu, mengajakku terbang mundur melintasi kenangan pada masa 21 tahun yang lalu. Dimasa itu mahluk yang bernama “AKU” tak akan pernah ada tanpa diri mu.
21 tahun yang lalu aku hidup dalam ruang dalam tubuh mu. Ku bernafas dengan nafas mu. 9 bulan perut mu nampak membuncit karena mengandung ku. Terbayangkan di benak ku betapa tersiksanya diri mu saat itu, kala bergerak dengan beban berat itu. Namun, tak pernah ku dengar keluh yang terucap dari bibirmu.
Setelah genap 9 bulan 10 hari aku lagi – lagi membebani mu. Kau taruhkan nyawa hidup mu demi “AKU”. Kau kuatkan nafas untuk memberi kehidupan padaku. Hingga akhirnya aku terlahir dan dapat memandang dunia ini.
Kasih mu tiada tara dan tanpa batas. Darah yang mengalir dalam tubuh ku ini adalah darah yang mengalir dari nadi mu. Senyum yang terpancar di wajah mu adalah cerminan hati mu yang bahagia karena miliki “AKU”. Entah, harus bagaimana membalas semua yang kau beri pada ku? Sepeti emas pun tak akan cukup menukar kasih sayang dan pengorbanan mu selama ini.
Mama itu lah cara ku memanggil nama mu dalam lisan ku. Terimakasih mama untuk segalanya… Aku mencintaimu sedalam – dalam hati ku. Maafkan jika kadang tingkah dan lisan ku menyisakan perih dihati mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan di koment ya guys..